Selasa, 13 November 2012

Bukittinggi "Touris City"

Bukittinggi is one of the larger cities in West Sumatra, Indonesia, with a population of over 91,000 people and an area of 25.24 km². It is in the Minangkabau highlands, 90 km by road from the West Sumatran capital city of Padang. It is located at 0°18′20″S 100°22′9″E, near the volcanoes Mount Singgalang (inactive) and Mount Marapi (still active). At 930 m above sea level, the city has a cool climate with temperatures between 16.1°-24.9°C.


History

Fort de Kock in 1826
The city has its origins in five villages that served as the basis for a marketplace.[1]
The city was known as Fort de Kock in colonial times in reference to the Dutch outpost established here in 1825 during the Padri War. The fort was founded by Captain Bauer at the top of Jirek hill and later named after the then Lieutenant Governor-General of the Dutch East Indies, Hendrik Merkus de Kock.[2] The first road connecting the region with the west coast was built between 1833 and 1841 via the Anai Gorge, easing troop movements, cutting the costs of transportation and providing an economic stimulus for the agricultural economy.[3] In 1856 a teacher-training college (Kweekschool) was founded in the city, the first in Sumatra, as part of a policy to provide education opportunities to the indigenous population.[4] A rail line connecting the city with Payakumbuh and Padang was constructed between 1891 and 1894.[5]
During the Japanese occupation of Indonesia in World War II, the city was the headquarters for the Japanese 25th Army, the force that occupied Sumatra. The headquarters was moved to the city in April 1943 from Singapore and remained until the Japanese surrender in August 1945.[6]
Mosque in central Bukittinggi
During the Indonesian National Revolution, the city was the headquarters for the Emergency Government of the Republic of Indonesia (PDRI) from December 19, 1948 to July 13, 1949. During the second 'Police Action' Dutch forces invaded and occupied the city on December 22, 1948, having earlier bombed it in preparation. The city was surrendered to Republican officials in December 1949 after the Dutch government recognized Indonesian sovereignty.[7]
The city was officially renamed Bukittinggi in 1949, replacing its colonial name. From 1950 until 1957, Bukittinggi was the capital city of a province called Central Sumatra, which encompassed West Sumatra, Riau and Jambi. In February 1958, during a revolt in Sumatra against the Indonesian government, rebels proclaimed the Revolutionary Government of the Republic of Indonesia (PRRI) in Bukittinggi. The Indonesian government had recaptured the town by May the same year.
A group of Muslim men had planned to bomb a cafe in the city frequented by foreign tourists in October 2007, but the plot was aborted due to the risk of killing Muslim individuals in the vicinity.[8] Since 2008 the city administration has banned Valentine's Day and New Year's celebrations as they consider them not in line with Minangkabau traditions or Islam that can lead to "immoral acts" such as young couples hugging and kissing.[9]

Tourism

It is a city popular with tourists due to the climate and central location. Attractions within the city include:
Sianok Canyon
Pasar Atas
  • Ngarai Sianok (Sianok Canyon)
    This is the most beautiful sights in the bukittinggi. which is a valley in which reportedly formed from the earthquake. beauty has managed to attract thousands of tourists each year
  • Lobang Jepang (Japanese Caves)
    ie a hole made ​​by Indonesia on the orders of Japanese soldiers. Also used as a hiding place earlier during the second world war
  • Jam Gadang
    a large clock tower built by the Dutch in 1926.
  • Pasar Atas and Pasar Bawah
    are traditional markets downtown.
  • Taman Bundo Kanduang park.
    The park includes a replica Rumah Gadang (literally: big house) with the distinctive Minangkabau roof architecture) used as a museum of Minangkabau culture and a zoo. The Dutch hilltop outpost Fort de Kock is connected to the zoo by the Limpapeh Bridge pedestrian overpass.
  • Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta (Museum of Bung Hatta Birthplace)
    the house where Indonesian founding father Mohammad Hatta was born, now a museum.[10]
Notable nearby destinations include Lake Maninjau and the Harau Valley.

Sumber : http://en.wikipedia.org

Selasa, 06 November 2012

SMANSA LANDBOUW BUKITTINGGI

          Ini adalah sekolahku, tempatku menggapai mimpi selama lebih dari 1 tahun terakhir. Perjuanganku untuk dapat masuk ke sekolah ini bisa dibilang lumayan sulit, karna harus melewati beberapa tes. Alhamdulillah, inilah aku sekarang. Siswi Smansa Landbouw.
          Banyak yang sudah kulewati selama 1 tahun ini. awalnya ya dari MOS (Masa Orientasi Siswa) yang pada tahunku diubah namanya menjadi MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru). Senior yang gokil dan asik semakin melengkapi kesempurnaan event yang hanya terjadi sekali seumur hidup.

Berikut ini adalah sekilah profil tentang Smansa Landbouw

ALAMAT      : Jl. Syech M. Djamil Djambek No. 36 Bukittinggi, Sumatera Barat.
TELP./ FAX  : 0752 22549 / 0752 626202
WEBSITE     : www.sman1bukittinggi.sch.id
EMAIL         : smansa_landbouw@yahoo.co.id

STRUKTUR ORGANISASI

OSIS/MPK
Organisasi yang satu ini pasti ada di sekolah manapun. OSIS ini diurus dan dikelola oleh siswa-siswi pilihan yang dipilih melalui pengumpulan suara dari seluruh anggota OSIS. Demikianlah berjalannya organisasi induk dari sekolah ini yang dibantu oleh para guru pembina.



FSI (Forum Studi Islam)
Organisasi yang satu ini adalah yang bergerak dalam segi islami. Perkumpulan para remaja muslim Smansa Landbouw ini memiliki program-program yang dijalankannya secara rutin. Bukan Cuma itu FSI juga memberikan banyak manfaat bagi siswa yang bukan anggota, salah satu contohnya pembagian artikel yang dilakukan bila ada event-event islami tertentu.

PRAMUKA dan PASKIBRA
Kedua organisasi ini bergerak dalam bidang yang sama, yaitu dalam hal baris berbaris. Setiap tahunnya organisasi ini selalu mendapat undangan untuk mengikuti berbagai perlombaan, baik di dalam kota maupun diluar kota. Alhamdulillah ya... mereka selalu bisa mengharumkan nama sekolah.

KIR
Organisasi ini mempunyai beberapa pembagian, antara lain : Karya Ilmiah, Musikalisasi Puisi, dan Debat. Seperti pramuka dan paskibra, organisasi ini juga selalu mengikuti perlombaan, bahkan tidak jarang mereka sampai ke tingkat Nasional. Bangga kaaan..??

PMR (Palang Merah Remaja)
Organisasi yang satu ini bergerak dalam bidang kesehatan. Tugas dari PMR secara umum adalah menolonh siswa/i Smansa Landbouw yang merasa kurang sehat, dan memberikan pertolongan pertama yang dilakukan oleh anggotanya yang sudah dilatih sebelumnya. Apa jadinya kita tanpa pertolongan PMR?

SISPALA (Siswa Pencinta Alam)
Bagi kamu yang suka dengan alam, pasti bakal cocok dalam organisasi yang satu ini. Kegiatan rutin mereka, yakni mendaki gunung, selalu dilakukan setiap tahunnya. Bukan hanya itu, tetapi mereka juga bertugas untuk membantu kelestarian alam di lingkungan Smansa Landbouw, seperti penghijauan dan razia sampah.

SKETSA (Sanggar Kreatifitas Siswa)
Sketsa terbagi 2, ada Sketsa Musik dan Sketsa Tari. Mereka memiliki event tahunan seperti beberapa organisasi lainnya. Ada LBC (Landbouw Band Competition) yang diadakan sekali 2 tahun. Mereka juga sering diundang untuk mengisi beberapa acara.

OLAH RAGA
Yang satu ini ada banyak pembagiannya, antara lain : basket, voli, tenis meja, futsal, dll.
Para anggotanya adalah siswa-siswi Smansa Landbouw yang sering mengharumkan nama sekolah dengan prestasi yang mereka buat.

SARANA DAN PRASARANA
Fasilitas yang memadai sangat membantu kami pada siswa dalam menjalankan proses belajar, Mulai dari ruangan kelas yang nyaman, laboratorium (Fisika, Kimia, Biologi,dll), CCTV untuk keamanan, Masjid, perpustakaan, aula, kantin, dan Wifi. Kalau seandainya banyak orang yang mengatakan bahwa pemakaian Wifi di sekolah bukanlah hal yang tepat, itu SALAH BESAR, karena kami merasa sangat tertolong dengan  adanya wifi di Smansa Landbouw. Kami bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan mudah, dan mencari informasi yang dibutuhkan dalam proses belajar.

Demikianlah sekilas profil mengenai SMANSA LANBOUW. Semoga bermanfaat dan agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Arigatogozaimasu Hehehe... (ThreeenNay)